Jumat, 29 Juni 2012

Kepompong Ulat Sutera kaya manfaat







Kepompong ULAT SUTERA membumi Di beberapa negara asia
Oleh : Nur Citra
            Sebagian orang pasti merasa kegelian ketika mendengar kata ulat. Namun lain halnya dengan ulat sutera. Ulat sutra ini bukan ulat biasa karena ulat ini memiliki banyak manfaat. Bahkan ulat sutera ini banyak di budidayakan karena dapat menghasilkan benang sutera yang sangat halus. Tidak hanya dapat menghasilkan benang sutera yang halus, namun ulat sutera ini juga memiliki manfaat untuk kecantikan dan kesehatan. Bahkan dibeberapa negara Asia, kokon (kepompong) ulat sutera dijadikan makanan yang mengundang selera.

Berawal dari Ratu Xi Ling-Shi
            Ulat sutera yang memiliki nama spesies Bombyx mori  ini ternyata memiliki sejarah yang berasal dari negeri bambu Cina.  Konon, pada jaman dahulu ketika  ratu Cina yang bernama Xi Ling-Shi yang sedang bertamasya, ratu Xi Ling-Shi menemukan sebuah kepompong.  Tanpa ragu, sang ratu menyentuh kepompong itu. Namun apa yang terjadi ? Ratu sangat terkejut, karena ketika beliau menarik benang yang keluar dari kepompong itu, benang itupun semakin panjang hingga membalut tangannya. Karena benang yang berasal dari kepompong itu sangat halus, akhirnya beliau menyadari bahwa kepompong itu merupakan sumber benang sutera. Sehingga ulat itupun diberi nama ulat sutera.
            Pada masa itu, kain sutera hanya menjadi milik Cina, karena hanya bangsa Cina yang tahu membuatan kain sutra. Bahkan bangsa Cina sangat merahasiakan cara pembuatan kain sutera. Hal ini mengakibatkan  harga kain sutera menjadi sangat mahal. Namun, pada suatu waktu ada mata-mata dari Romawi yang berhasil mencuri cara pembuatan kain sutra. Akhirnya cara pembuatan kain suterapun mulai menyebar secara luas.
Bergantung pada Murbei
            Pohon murbei merupakan tempat hidup ulat sutera. Mengapa ulat sutera hidup di pohon murbei ? jawabannya karena daun murbei merupakan makanan dari ulat sutera. Hal inilah yang menyebabkan ulat sutera sangat menyukai pohon murbei. Pohon murbei ini bisa tumbuh pada semua jenis tanah, dan biasanya dapat tumbuh pada ketinggian 0 hingga 3000 m dpl (diatas permukan laut). Namun idealnya pohon murbei ini ditanam pada ketinggian 400-800 m dpl dan pada suhu 21-23 oC. Oleh karena itu, ulat sutra lebih cocok dikembangbiakan di tempat yang beriklim sejuk. 
            Ulat sutera memiliki serat yang beranekaragam. Warna serat yang dihasikan ulat sutera ada yang berwarna putih, coklat muda, kuning dan kecoklatan.  
            Biasanya kualitas dan warna serat sutra yang dihasilkan tergantung dari jenis ulat sutera dan makanannya. Hanya ulat sutra yang memakan daun murbei sajalah yang menghasilkan kepompong yang memiliki serat yang tipis dan mengilap. kain yang berasal dari kepompong tersebut akan terlihat berkilau bila terkena cahaya. Selain itu, kepompong ini akan menghasilkan kain yang  halus, lembut, dan mudah menyerap keringat.
            Proses pembuatan kain sutra yang sangat panjang dan rumit, membuat harga kain sutera menjadi sangat mahal. Bukan hanya harga yang mahal dan pembuatannya yang sulit. Cara pemeliharaan kain suterapun cukup rumit. Misalnya saja ketika kain sutera terkena keringat,  kain sutera harus segera dicuci agar warna kain tidak menjadi kuning. Kain sutera sebaiknya dicuci dengan tangan, selain itu kain sutera ini tidak boleh dijemur di bawah sinar matahari langsung. Jika akan  menyetrika kain sutera ini sebaiknya harus dengan temperatur yang rendah.
            Biasanya satu induk ulat sutra dapat  menghasilkan 500 telur. Telur-telur ini akan menetas menjadi larva ulat setelah 20 hari. Larva-larva ulat ini sangat rakus karena mereka memakan daun murbei sepanjang hari. Baik pada siang maupun malam hari hal yang dilakukan larva ulat sutra ini hanyalah makan. Hal inilah yang menyebabkan larva-larva ini dapat tumbuh besar dengan cepat.  Larva ini  akan terus membesar hingga larva tersebut berubah menjadi kepompong. Dari kepompong inilah benang sutera berasal. Sebelum berubah menjadi kupu-kupu, kepompong direbus agar larva ulat di dalamnya mati. Lalu  serat yang ada di kepompong kemudian diuraikan menjadi serat sutra yang sangat halus.Serat pun harus dipintal. Proses pemintalan benang sutera menyerupai proses ketika ulat sutra memintal kepompongnya.
            Ketika warna dari ulat sutra ini menjadi semakin gelap, itu menandakan bahwa ulat sutra akan berganti kulit atau cangkang. Selama hidupnya, ulat sutra ternyata mengalami empat kali penggantian kulit hingga warna kulitnya berwarna kekuningan dan kulitnya lebih ketat. Hal ini menandakan bahwa ulat sutra akan membungkus diri dengan kepompong. Dari kepompom inilah kain sutra berasal.
            Satu kepompong bisa menghasilkan serat sutera tipis dan bening dengan panjang mencapai ribuan meter. Ternyata kepompong dari ulat sutra ini dapat menghasilkan benang sutra sepanjang 300 hingga 900 meter per kepompong. Sungguh hewan yang menakjubkan, hewan yang dianggap menggelikan ini ternyata mampu menghasilkan benang-benang yang halus hingga meteran. 
Tak Hanya Penghasil Benang Sutera

             Sebagian orang hanya mengetahui ulat sutera merupakan penghasil benang sutera. Namun, hewan kecil yang menggelikan ini ternyata memiliki manfaat bagi kecantikan. Walaupun terdengar sedikit aneh, namun faktanya kokon (Kepompong) yang dihasilkan ulat sutera ini telah digunakan untuk menghaluskan kulit dibeberapa negara Asia. Contohnya saja di Jepang dan di Thailand. Kokon (kepompong) yang dihasilkan dari ulat sutera ini memiliki banyak kandungan protein yang bermanfaat bagi kulit. Sehingga banyak orang yang menggunakan kokon (kepompong) ulat sutera untuk kecantikan.
            Di Thailand, perawatan kecantikan dengan kepompong ulat sutera menjadi tren. Bahkan banyak spa-spa terkemuka yang berada di Thailand menggunakan kepompong ulat sutera sebagai penghalus kulit. Perawatan kecantian dengan kokon ini bisa juga menggunakan totok herbal. Totok herbal dengan kokon ini merupakan rangkaian perawatan berupa totok wajah, scrub dengan kokon ulat sutera, masker aromaterapi dan kompres herba.              
            Kompres herba ini merupakan adaptasi perawatan wajah dan tubuh yang ada di Thailand. Perawatan kompres herba ini dilakukan setelah totok, hal ini cukup menarik karena menggunakan bantalan bertangkai yang bentuknya mirip stempel. Bantalan yang dilapisi kain kasa tersebut berisi  temugiring, bangle, serai, lengkuas, kayu manis dan kulit jeruk.
            Kompres herba ini bisa meringankan nyeri otot, pegal linu, masuk angin, tegang otot, rasa lelah serta sulit tidur. Selain kompres herba, ada juga perawatan pelengkap dengan cara memasukan totok wajah. Manfaat totok wajah ini antara lain untuk memperlancar peredaran darah, merelakskan otot-otot wajah, membantu mengatasi garis kerutan, meringankan berbagai penyakit seperti migren, insomnia dan sinusitis.
            Karena memiliki banyak manfaat untuk kecantikan dan kesehatan, di Jepang kokon ulat sutera ini mulai di jual di gerai-gerai perawatan kecantikan. Hal ini dikarenakan banyaknya konsumen yang mencari kokon ulat sutera untuk mempercantik kulit bahkan dapat dijadikan obat.
             Hal ini didukung dengan  hasil penelitian yang membuktikan bahwa, kokon atau kepompong ulat sutera memiliki komposisi jaringan yang mirip dengan struktur kulit manusia, dengan jumlah asam amino yang hampir sama. Tingkat keasaman atau pH-nyapun hampir sama. Sifat-sifat ini membuat kokon sangat efektif untuk perawatan kulit.            Selain itu, kokon juga mengandung zat antibakteri yang bermanfaat melindungi jaringan kulit, sehingga dapat meringankan masalah-masalah kulit yang disebabkan oleh bakteri, jerawat, maupun komedo.
            Lapisan fibrion yang terdapat pada cangkang kokon membuat kulit lebih lembut dan bercahaya. selain itu, kepompong ulat sutera ini tidak meninggalkan rasa perih saat digosokkan pada wajah. Walaupun demikian, daya kerjanya sebagai penghalus wajah tetap optimal. Kokon bisa mengangkat kotoran dan sel-sel kulit mati dengan sangat lembut, sehingga setelah perawatan, kulit tampak lebih cerah. Namun, kokon untuk perawatan kecantikan dan kesehatan ini hanya dapat digunakan satu kali.         
Kokon Ulat Sutera Enak untuk Di Makan

  
            Kandungan protein yang tinggi membuat makanan yang berbahan dasar kokon ulat sutera ini memiliki banyak penggemar, khususnya di negara-negara Asia seperti Korea dan Cina.
            Berdasarkan hasil penelitian, kandungan protein dari kepompong ulat sutera lebih tinggi daripada ikan, daging sapi, dan kacang-kacangan. Kokon ulat sutera juga memiliki kadar protein mencapai 78,58 % . Jika dikonsumsi dalam bentuk kokon, zat gizi yang bisa diperoleh antara lain yaitu kitin, protein larut air, karbohidrat, dan vitamin C, B1, B2, dilengkapi asam nikotinat serta asam folat. Selain memiliki kadar protein yang tinggi, kokon ulat sutra juga memiliki kandungan asam amino esensial dan non esensial. Untuk kandungan asam amino esensial terdiri dari lisin, isoleusin, leusin, valin, metionin, threonin sedangkan, untuk kandungan asam amino non esensial terdiri dari glisin, serin, dan alanin. Kokon ulat sutera mengandung mineral esensial natrium, kalium, kalsium, dan fosfat. Bahkan kandungan asam glutamat pada kokon mencapai 1,37 %.  Maka tak heran kokon ulat sutera ini banyak digemari untuk dikonsusmsi.
            Sebagian orang hanya mengetahui ulat sutera sebagai penghasil benang sutera. Namun, bukan hanya penghasil benang sutera, hewan kecil ini juga memiliki banyak manfaat bagi kehidupan kita. Khususnya bagi para wanita yang ingin mempercantik diri.
            Setelah membaca artikel ini berminatkah anda untuk menjadikan ulat sutera sebagai alternatif mempercantik diri? atau mungkin anda berminat untuk mencicipi  kokon ulat sutera? selamat mencoba!

           
           
           

Bambu Tanaman Anti Banjir


BAMBU TANAMAN ANTI BANJIR
Oleh : Nur Citra
Sebagian orang pasti mengetahui apa itu bambu. Tanaman bambu ini biasanya digunakan oleh sebagain warga dipedesaaan untuk bahan bangunan (kontruksi) dan sebagai bahan pembuatan alat musik seperti angklung, untuk kuliner, dan untuk kerajinan rumah tangga. Namun, ada fakta yang mengejutkan mengenai bambu. Ternyata bambu merupakan tanaman pengendali banjir yang handal, selain itu bambu dapat menahan lonsong, erosi, bahkan bambu memiliki kemampuan untuk mengatasi masalah pencemaran suara, selain itu bambu juga merupakan tanaman yang baik untuk reboisasi. Mengapa demikian ? mari kita temukan jawabannya !


Hanya Dilihat Sebelah Mata
Bambu termasuk tanaman yang memiliki nama spesies Bambusa sp. Tanaman ini terdiri dari akar, batang dan daun yang tumbuh tegak lurus ke atas. Biasanya batang bambu yang masih muda berwarna hijau, sedangkan jika tanaman bambu ini  sudah tua warna bambu akan berubah menjadi menguning atau berwarna cokelat.
Rumpun Bambu
Indonesia memiliki jenis bambu yang sangat beranekaragam. Jenis bambu yang ada di indonesia di perkirakan berjumlah 159 spesies dari total 1.250 jenis bambu yang terdapat di dunia. Bahkan sekitar 88 jenis bambu yang ada di Indonesia merupakan tanaman endemik. Namun, walaupun indonesia memiliki banyak spesies dan tersebar luas di Indonesia, kini beberapa jenis bambu mulai langka dan mulai sulit ditemukan. Sungguh keadaan yang sangat memprihatinkan, negara Indonesia yang telah memiliki ragam jenis bambu yang bervariasi tidak dapat menjaga kelestariannya, apa lagi tanaman itu merupakan tanaman endemik, tanaman yang hanya tumbuh di indonesia saja.
Salah satu faktor penyebab kepunahan bambu adalah kurangnya perhatian masyarakat terhadap bambu, sebagain masyarakat tidak peduli bahkan ada masyarakat yang menganggap bahwa bambu itu hanya tumbuhan penggangu dan penghalang keindahan. Selain itu, banyaknya tempat tumbuh bambu yang dijadikan lahan pemukinan menjadi faktor pendukung kepunahan bambu. Padahal, bambu memiliki banyak peranan dalam kehidupan manusia.
Bambu Tanaman yang Fleksibel
Tanaman bambu biasanya ditemukan di dataran rendah hingga pegunungan dengan ketinggian sekitar 300 m dpl (di atas permukaan laut). Pada umumnya bambu dapat ditemukan ditempat-tempat  terbuka dan di daerah yang bebas dari genangan air. Namun Sebenarnya bambu merupakan tanaman yang fleksibel karena bambu dapat tumbuh pada semua jenis tanah, baik pada lahan yang kering maupun yang basah.  
            Selain fleksibel, tanaman bambu juga merupakan tanaman yang memiliki umur yang panjang. Dalam siklus hidupnya tanaman bambu diperkirakan dapat berumur 30 sampai 100 tahun bahkan lebih, tergantung dari jenis bambunya. Tanaman bambu ini  termasuk jenis tanaman yang mempunyai tingkat pertumbuhan yang tinggi. Beberapa jenis bambu dapat tumbuh hingga 60 cm dalam sehari. Tanaman bambu ini tumbuh secara bertahap, pertumbuhan bambu ini di mulai dari tumbuhnya rebung (tunas bambu) kemudian menjadi batang muda dan setelah itu tumbuh menjadi batang dewasa pada umur 4 hingga 5 tahun.
Rebung Versus Sayuran Tropis
Rebung yang merupakan anak dari bambu ini biasanya digunakan oleh sebagaian masyarakat dipedesaan untuk dijadikan bahan untuk membuat sayur. 
Namun siapa sangka, rebung yang sering dianggap makanan masyarakat biasa ini memiliki kandungan serat yang sangat tinggi. Hal ini terbukti dari  hasil penelitian yang menyatakan bahwa rebung (anak bambu) mengandung banyak serat. Serat yang terkandung dalam rebung ternyata lebih tinggi bila dibandingkan dengan jenis sayuran tropis lainnya, seperti kecambah kedelai, pecay, ketimun, dan sawi. Selain mengandung banyak serat, rebung juga mengandung protein, karbohidrat, lemak vitamin A, thiamin, riboflavin, vitamin C, serta mineral lain seperti kalsium, fosfor, besi, dan kalium.
Kandungan serat yang terdapat dalam rebung dapat digunakan untuk membantu proses pencernaan serta  dapat membantu dalam memeliharaan kesehatan tubuh manusia. Misalnya saja dalam mencegah penyakit jantung koroner, diabetes, hiperkolesterol (kelebihan kolesterol), hipertensi, hiperlipidemia (kelebihan lemak), serta kanker kolon (usus besar).       
Walaupun rebung memiliki banyak manfaat, tetapi tidak semua jenis bambu memiliki rebung yang enak untuk dimakan, karena beberapa jenis bambu memiliki rebung yang rasanya pahit.  Biasanya jenis rebung yang memiliki
cita rasa yang enak adalah rebung kuning, suling, ori, dan ater.
            Pemanenan rebung ini biasanya dapat dilakukan ketika tinggi rebung telah mencapai 20 cm dari permukaan tanah dan memiliki diameter batang sekitar 7 cm. Tetapi, bila rebung terlambat dipanen dalam jangka waktu  2 hingga 4 bulan. Rebung tidak dapat di makan karena rebung akan tumbuh menjadi bambu dewasa.
Tidak hanya rebung yang mempunyai manfaat bagi kesehatan manusia. Karena, bagi anda yang memiliki kolestrol dan lemak darah yang tinggi mungkin daun bambu dapat dijadikan sebagai alternafif penawarnya. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata  daun bambu juga termasuk tanaman herbal potensial yang mengandung banyak zat aktif,  yang meliputi kandungan flovonoid yang cukup tinggi, polisakarida, klorofil, asam amino, vitamin, mikroelemen, sehingga baik untuk menurunkan lemak darah dan kolesterol.
Selain itu, daun bambu juga dapat menurunkan oksidasi antioksidan atau radikal bebas, sebagai bahan anti penuaan, serta mampu menjaga stamina dan mencegah penyakit kardiovaskular. 
Daun Bambu Sebagai Obat
Alternatif Penghilang Kekhawatiran
Pada saat musim hujan datang, sebagian warga yang setiap tahunnya di datangi banjir pasti akan didatangi rasa cemas dan khawatir akan datangnya banjir secara tiba-tiba. Namun, tanaman bambu ini bisa menjadi alternatif penghilang kekhawatiran itu, karena tanaman bambu ini bisa dijadikan tanaman penangkal Banjir. Selain itu, tanaman bambu ini juga bermanfaat untuk mencegah tanah longsong dan  bambu juga memiliki manfaat sebagai penangkal erosi. Sungguh tanaman yang hebat. Mengapa bisa demikian ?
            Ternyata, tanaman bambu ini memiliki akar rimpang yang sangat kuat. Struktur akar ini menjadikan bambu dapat mengikat tanah dan air dengan baik bila dibandingkan dengan pepohonan yang hanya mampu menyerap air hujan 35 % hingga 40%. Sedangkan tanaman  bambu dapat menyerap air hujan hingga 90 %. Sungguh menakjubkan  bukan !
Perakaran Serabut Bambu
            Hal inilah yang menyebabkan, tanaman bambu ini bisa dijadikan sebagai tanaman penangkal banjir dan bencana alam lainya. 

Tanaman bambu ini merupakan tanaman yang baik untuk dijadikan sebagai tanaman reboisasi. Kemampuan bambu yang dapat menyerap air hingga 90 % menjadi salah satu faktor pendukung tanaman bambu ini baik untuk dijadikan tanaman reboisasi. Selain itu, reboisasi dengan menggunakan tanaman bambu merupakan cara yang efektif  karena dari hasil penelitian di beijing membuktikan, ketika mereka melakukan penanaman dan perencanaan hutan  dengan melakukan studi banding hutan pinus dan bambu pada DAS (Daerah Aliran Sungai). Ternyata daerah yang ditanami  bambu memiliki air bawah tanah yang lebih besar dibandingkan dengan daerah yang ditanami pohon pinus. Oleh karena itu, tanaman bambu sangat cocok dijadikan sebagai pilihan utama untuk reboisasi.
Pertumbuhan yang sangat cepat juga merupakan faktor  pendukung tanaman bambu sebagai tanaman untuk reboisasi. Tanaman  yang tumbuh tegak lurus ini juga mudah untuk di tanam karena bambu tidak memiliki perawatan khusus dalam pertumbuhannya. Bahkan dalam usia 3 sampai 5 tahun bambu dapat di panen setiap tahunnya. Namun jangan khawatir, karena  pemanenan bambu  ini tidak akan merusak rumpunnya.
Tanaman bambu ini bisa dikatakan sebagai tanaman pecinta lingkungan karena memiliki banyak manfaat bagi lingkungan. Tanaman bambu ini, memiliki kemampuan peredam suara yang baik. Selain itu, tanaman ini dapat menghasilkan banyak oksigen sehingga dapat ditanam  di pusat  pemukiman dan pembatas jalan raya untuk mengurangi pencemaran suara.
Sungguh menakjubkan, tanaman yang sering kali di lihat sebelah mata oleh sebagian orang ini, ternyata memiliki banyak manfaat, khususnya bagi kehidupan manusia.  Sering kali seseorang hanya melihat wujud luarnya saja tanpa memperhatikan sisi lainnya.
 Terbukti, melalui tanaman bambu ini kita dapat mengetahui bahwa tanaman yang kita anggap sebagai tanaman yang biasa, ternyata memiliki banyak manfaat dan kegunaan bagi kehidupan manusia.